Senin, 18 Oktober 2010

Mitos Toraja

Suku Toraja


Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar 650.000 jiwa, dengan 450.000 di antaranya masih tinggal di Kabupaten Tana Toraja.
Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian menganut Islam dan kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk To Dolo.
Pemerintah Indonesia telah mengakui kepercayaan ini sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma.
Kata toraja berasal dari bahasa Bugis, to riaja, yang berarti "orang yang berdiam di negeri atas". Pemerintah kolonial Belanda menamai suku ini Toraja pada tahun 1909. Suku Toraja terkenal akan ritual pemakaman, rumah adat tongkonan dan ukiran kayunya. 
Ritual pemakaman Toraja merupakan peristiwa sosial yang penting, biasanya dihadiri oleh ratusan orang dan berlangsung selama beberapa hari.

Cerita mitos yang beredar  
 
leluhur orang Toraja datang dari surga dengan menggunakan tangga yang kemudian digunakan oleh suku Toraja sebagai cara berhubungan dengan Puang Matua, dewa pencipta. 
Alam semesta, menurut aluk, dibagi menjadi dunia atas (Surga) dunia manusia (bumi), dan dunia bawah. Pada awalnya, surga dan bumi menikah dan menghasilkan kegelapan, pemisah, dan kemudian muncul cahaya. 
Hewan tinggal di dunia bawah yang dilambangkan dengan tempat berbentuk persegi panjang yang dibatasi oleh empat pilar, bumi adalah tempat bagi umat manusia, dan surga terletak di atas, ditutupi dengan atap berbetuk pelana. 
Dewa-dewa Toraja lainnya adalah Pong Banggai di Rante (dewa bumi), Indo' Ongon-Ongon (dewi gempa bumi), Pong Lalondong (dewa kematian), Indo' Belo Tumbang (dewi pengobatan), dan lainnya.
Kekuasaan di bumi yang kata-kata dan tindakannya harus dipegang baik dalam kehidupan pertanian maupun dalam upacara pemakaman, disebut to minaa (seorang pendeta aluk). Aluk bukan hanya sistem kepercayaan, tetapi juga merupakan gabungan dari hukum, agama, dan kebiasaaan. Aluk mengatur kehidupan bermasyarakat, praktik pertanian, dan ritual keagamaan. 
Tata cara Aluk bisa berbeda antara satu desa dengan desa lainnya. Satu hukum yang umum adalah peraturan bahwa ritual kematian dan kehidupan harus dipisahkan. Suku Toraja percaya bahwa ritual kematian akan menghancurkan jenazah jika pelaksanaannya digabung dengan ritual kehidupan. Kedua ritual tersebut sama pentingnya. 
Ketika ada para misionaris dari Belanda, orang Kristen Toraja tidak diperbolehkan menghadiri atau menjalankan ritual kehidupan, tetapi diizinkan melakukan ritual kematian.
Akibatnya, ritual kematian masih sering dilakukan hingga saat ini, tetapi ritual kehidupan sudah mulai jarang dilaksanakan.

Rabu, 06 Oktober 2010

YUSRIL ungkap dibalik KASUS ANTASARI hingga SUSNO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yusril Ihza Mahendra menyebut kondisi negara di bawah pemerintahan Susilo Bambang Boediono (SBY)-Boediono makin tragis. Negara seperti tidak hadir ketika terjadi ketidakadilan di mana-mana sehingga terjadi berbagai kekerasan yang dilakukan masyarakat.

Ketidakadilan ini berawal dari amburadulnya Pemilu 2009 yang dimenangi SBY-Boediono. Yusril lantas mengungkap kasus IT KPU yang diusut KPK saat dipimpim Antasari Azhar. Namun ujungnya, Antasari malah dijebloskan ke penjara dengan tuduhan pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.

Yusril juga mengungkap KPK menjadi mandul ketika Bibit Samad Rianto-Chandra Hamzah dijadikan tersangka saat sedang mengusut kasus bailout Bank Century. Komjen Susno Duadji juga senasib. Berikut tulisan yang dikirim mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Yusril Ihza Mahendra kepada Tribunnews.com.

Kalau kita membaca Pembukaan UUD 1945, kita akan menemukan kata-kata yang penuh makna, yakni negara yang kita bangun ini bertujuan untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam kerangka itulah, kita membentuk pemerintahan untuk menjalankan kekuasaan atas nama negara.

Kini, Pemerintahan SBY-Boediono baru menjalankan kekuasaan pemerintahan negara melalui Pemilu yang buruk di tahun 2009, setahun saja, sejak dilantik 20 Oktober 2009. Sejak awal, Pemilu yang buruk dengan manipulasi daftar pemilih, IT KPU yang amburadul dan dugaan penggunaan dana bailout Bank Century untuk membiayai kampanye Pilpres SBY Boediono, sejak awal telah menyebabkan Pemerintah baru ini mengalami krisis kewibawaan.

Memang, apa yang dikemukakan ini baru bersifat dugaan. Namun sikap defensif pemerintah dan kekuatan-kekuatan politik pendukungnya terhadap semua permasalahan diatas, secara politik justru semakin memreteli kewiwabaan Pemerintah.

Soal manipulasi data pemilih misalnya pernah menjadi angket di DPR yang lama. Namun DPR baru hasil Pemilu 2009 tidak meneruskan penyelidikannya, padahal menurut UU Angket, DPR baru berkewajiban meneruskan angket itu.

Negosiasi politik antar partai dalam penyusunan KIB II, nampaknya telah menenggelamkan kewajiban DPR baru untuk meneruskan hak angket itu. Penyelidikan terhadap amburadulnya IT KPU yang diduga kuat memainkan peranan besar dalam manipulasi Pemilu dan Pilpres, telah menelan korban dengan dijebloskannya Antasari Azhar ke dalam penjara dengan tuduhan yang mencengangkan, yang hingga kini tetap misteri.

Antasari tahu seluk beluk IT KPU dengan yang dibangun dengan biaya besar, termasuk tahu siapa rekanan yang memenangkan pengadaan peralatan IT itu. Dia baru saja berniat menyelidiki, belum apa-apa, tapi nasibnya keburu mengenaskan. Akhirnya rencana menyelidiki IT KPU kandas bersamaan dengan dijebloskannya Antasari ke dalam tahanan.

Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah lain lagi ceritanya. Niat mereka untuk menelusuri bailout Century menjadi kandas dengan isu yang sengaja ditimpakan kepada mereka, penyuapan. Sampai sekarang status Bibit dan Chandra masih tersangka. Surat Penghentian Penyidikan terhadap mereka telah ditolak pengadilan. Kini kabarnya sedang diuapayakan Kasasi ke Mahkamah Agung. KPK menjadi lumpuh dengan kasus yang menimpa tiga pimpinannya.

Sementara Susno Duadji yang mulai buka mulut hal-hal terkait dengan Century, dijebloskan ke dalam tahanan dengan tuduhan korupsi ketika menjadi Kapolda Jawa Barat.

Sejak itu, tiga institusi penegak hukum, KPK, Kepolisian dan Kejaksaan seolah menjadi berhadap-hadapan satu sama lain. Padahal, Presiden berkewajiban menjaga harmonisasi antara lembaga penegak hukum.

Konflik terbuka tiga lembaga ini akan berakibat merosotnya kewibaan aparatur penegak hukum. Kalau kewibawaan aparatur penegak hukum rusak, maka krisis kewibawaan akan makin melebar.

Rakyat tak percaya penegakan hukum dilakukan dengan niat yang tulus demi tegaknya hukum. Penegakan hukum hanyalah alat permainan untuk menutupi dan membela kepentingan. Negara akhirnya akan terjerumus kepada krisis kewibawaan yang kian dalam.

Dalam suasana krisis seperti itu, pemerintah masih berupaya untuk membangun citra memberantas korupsi. Namun upaya ini tak berhasil memulihkan citra itu, kendatipun bagi SBY, citra adalah Panglima!

Sejumlah kasus lama dibongkar-bongkar seperti kasus penyuapan sejumlah anggota DPR dalam pemilihan Miranda Gultom sebagai Deputi Senior Guberbur BI. Kasus Sisminbakum diangkat kembali, walau sejak awal awam pun tahu ada rekayasa dibalik semua itu.

Namun, kalau menyinggung bailout Century, segala upaya dilakukan agar mega skandal ini tidak terkuak, karena akan menohok substansi legalitas Pemilu 2009 dengan komposisi anggota DPR seperti sekarang, dan Pilpres 2009 yang dimenangkan SBY-Boediono.

IT KPU kini sudah hilang dari ingatan publik. Padahal, kalau ini terkuat, akan ketahuan juga bagaimana sesungguhnya rekayasa Pemilu 2009 dilakukan.

Apa yang dikemukakan di atas hanya dipahami oleh masyarakat kelas menengah dan kelas atas. Masyarakat kelas bawah, walaupun mendengar berita, mungkin kurang mampu mencerna dan kurang menaruh perhatian tentang hal-hal yang tidak secara langsung mengenai kehidupan mereka.

Namun ketidakadilan tetap mereka rasakan, ketika pemerintah yang tengah mengalami krisis kewibawaan sibuk membela dan mempertahankan diri dengan membangun citra diri yang bagus dan aduhai, telah lalai mengantisipasi dan menyelesaikan hal-hal yang berpotensi menjadi konflik di kalangan masyarakat kelas bawah.

Pemerintah SBY tetap saja tak kunjung mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat yang terus terpinggirkan dalam kemiskinan yang makin dalam. Lapangan kerja dan lapangan berusaha begitu sulit dalam setahun terakhir ini, yang semakin mendorong meningkatnya kejahatan.

Rasa aman rakyat hilang, seiring dengan merosotnya kewibawaan Pemerintah. Konflik antar kelompok dalam masyarakat terjadi di mana-mana dengan aneka latar belakang isyu, etnik, agama, premanisme dan terorisme.

Rakyat yang jengkel mulai menyerbu kantor polisi yang menjadi simbol negara dalam melindungi bangsanya. Namun apa yang terjadi, polisi justru melipatgandakan kewaspadaan untuk melindungi diri sendiri dari ancaman teroris dan penjahat. Kalau aparat keamanan sibuk melindungi diri sendiri, bagaimana mungkin akan mampu melindungi rakyat?

Ketika ketidakadilan makin meluas, negara seperti tidak hadir. Padahal negara berkewajiban melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Ketika wilayah negara diterobos oleh petugas negara lain, negara juga tidak menunjukkan ketegasan sikap.

Negara seakan tak hadir melindungi tumpah darah Indonesia dan membiarkan harga dirinya terinjak-injak. Sungguh tragis nasib bangsa dan negara yang dipimpin Presiden SBY-Boediono ini.
-------------

Kemenristek Kembangkan Teknologi Atasi Penculikan Manusia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata Suharna Surapranata mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan teknologi terapan seperti medical legal, kriminalitas hingga persoalan keamanan negara. Salah satu upaya yang dilakukan Kemenristek di antaranya melalui pendekatan teknologi biologi molekul.

Menurut Suharna, penarapan teknologi biologi molekul tersebut diyakini dapat memecahkan kebuntuan penyelidikan kriminalitas, seperti kasus perdagangan dan penculikan manusia. Menurutnya, perdagangan dan penculikan manusia, khususnya terhadap anak-anak merupakan salah satu bentuk tindakan kriminal yang sangat meresahkan masyarakat.

"Selama ini, penanganan dan penyelesaian kasus penculikan dan perdagangan anak terhambat oleh tidak adanya dokumen pengenalan, seperti akta kelahiran. Akibatnya, para korban sulit diidentifikasi, Di sinilah identifikasi seseorang secara molekuler memegang peranan sangat penting," ujar Suharna di Jakarta, Selasa (5/10/2010).

Suharna berharap, Iptek juga dapat memberikan edukasi tentang pentingnya dokumen identitas seseorang dan tersedianya teknologi canggih namun terjangkau yang dapat membantu identitas dan kepastian status hukum seseorang. "Diharapkan pula teknologi dapat membantu menekan angka kriminalitas khususnya perdagangan anak," ujar Suharna.(*)

Polisi Tewas Usai Pesta Miras di Lokalisasi

Metrotvnews.com, Trenggalek: Suasana di rumah duka Aiptu Gatot Isdianto, Kepala Unit Tindak Pidana Ringan Polres Ponorogo, Jawa Timur, penuh duka. Upacara terakhir digelar di rumah duka untuk menyambut pemakamannya Gatot di Desa Siman, Kecamatan Siman, Ponorogo.

Aiptu Gatot tewas akibat pesta minuman keras di lokalisasi bersama teman sesama polisi bernama Ipda Awok. Sebelumnya, keduanya bersama tiga wanita menggelar pesta minuman keras di warung milik Agus Wibowo di lokalisasi yang berada di gedung Banteng, Kecamatan Sukorejo.

Setelah meminum minuman keras, Aiptu Gatot langsung tewas di tempat kejadian. Sedangkan Ipda Awok kritis. Kejadian ini dibenarkan oleh istri pemilik warung bernama Sunarti. Sebaliknya, Polres Ponorogo, seperti dituturkan Wakil Kepala Polres Komisaris Polisi Selamat Subagio, membantah bila anggotanya tewas akibat meminum-minuman keras. Aiptu Gatot tewas akibat serangan jantung.

Jajaran Polres Ponorogo sendiri menutup-nutupi kejadian aib ini kepada wartawan. Wartawan pun dilarang meliput kasus kematian anggotanya. Dalam upacara kematian Aiptu Gatot, Kapolres Ponorogo Ajun Komisaris Besar Polisi Mas Gunarso tidak nampak di lokasi. Barangkali, ia malu menghadiri pemakaman anak buahnya yang tewas akibat over dosis minuman keras. (Ferry Aquarius/DOR)

Selasa, 05 Oktober 2010

7 Pesona Siem Reap

Sedikit Info dari Wikipedia.org

Siem Reap merupakan
ibu kota Provinsi Siem Reap di Kamboja. Kota ini terletak di bagian barat laut negara dan merupakan pusat wisata dan budaya penting di Kamboja karena menjadi gerbang masuk menuju kawasan purbakala kota Angkor yang terkenal. Kota ini memiliki iklim tropis. Pada tahun 2006, kota ini memiliki jumlah penduduk sebesar 139.458 jiwa.

Siem Reap memiliki
bangunan tua kolonial dan arsitektur china di sekitar lingkungan Perancis dan di sekitar Pasar Lama. Di kota ini terdapat gedung pertunjukan yang menggelar pagelaran tari tradisional Apsara, pusat cindera mata, pengrajin kain sutra, sawah pedesaan, desa nelayan, dan suaka burung di dekat danau Tonle Sap. Bandar udara di kota ini ialah Bandar Udara Internasional Angkor-Siem Reap. 

Siem Reap, kota bekas markas tentara dari negara yang dikuasai penguasa haus darah Khmer Merah, kini berkembang secara mengagumkan menjadi tujuan wisata internasional. Bahkan Siem Reap mendapatkan status sebagai Situs Warisan Dunia dari UNESCO dan salah satu dari Tujuh Keajaiban Baru Dunia. Padahal baru 20 tahun lalu daerah ini terlarang bagi wisatawan, penduduk lokalnya diteror dan dikuasai oleh ketakutan akan salah satu rezim paling kejam di dunia.

Saat ini, dengan reruntuhan kuno di wilayah Angkor Wat, Siem Reap menjadi kota yang hidup dan pada 2007 menerima kurang lebih
satu juta pengunjung melalui bandara internasionalnya. Walau Angkor Wat merupakan pusat atraksi, namun bukan berarti kota Siem Reap tidak mendapat perhatian, dengan memiliki fasilitas restoran, museum dan galeri terbaik di wilayah tersebut.

1.Angkor Wat yang Mengagumkan

Angkor Wat adalah candi terbesar, paling terpelihara baik, memiliki desain paling rumit dan paling mengagumkan di Indochina, sebuah permata di mahkota kerajaan Angkor yang luas. Candi itu merupakan sumber kebanggaan nasional dan diakui secara internasional, diselubungi relief Hindu mengenai epik Ramayana. Seperti kebanyakan candi Hindu di Asia, Angkor Wat terlihat lebih indah pada saat fajar atau menjelang matahari tenggelam, ketika langit dipenuhi warna yang menonjolkan kelima menaranya.



2.Angka Sembilan


Untuk mengenal Asia pertama-tama Anda harus memahami kepercayaan di benua tersebut, dan ini terlihat jelas di lingkungan Angkor Thom, sebuah candi yang terpaku dengan angka sembilan. Pengucapan "sembilan" serupa dengan kata "pembangunan", dan hampir semua yang ada di candi dapat disamakan ke angka ini - 54 menara yang diukir, 216 wajah di menara, 54 dewa di sebelah kiri pintu masuk, dan 54 setan di sebelah kanannya - semua angka-angka tersebut dapat ditambahkan hingga menjadi angka 9.


3.Candi-candi Lain

Candi Angkor lain yang juga terkenal adalah Ta Prohm, dikelilingi oleh akar dari pohon berusia ratusan tahun. Akar pohon itu membuat Ta Prohm jadi objek foto menarik yang sukses meraih wisatawan. Bayon dikenal juga sebagai "Candi Wajah", dan ketika Anda di sana, mudah untuk mengerti mengapa nama tersebut disandang. Begitu Anda menaiki tangga batu menuju tempat suci di bagian dalam candi, ketika memandang ke atas akan tampak ratusan ukiran wajah dari batu melihat pada anda. Ada juga Banteay Srei, sebuah candi yang dipenuhi ukiran menakjubkan memenuhi setiap inci batu yang ada di sana. Bahkan dengan teknologi yang ada sekarang, hampir mustahil membuat pola-pola setepat dan serumit itu pada patung batu.






4.Revitalisasi Sungai

Sekitar 50 km timur laut Siem Reap, terdapat Sungai Seribu Lingga mengalir menuju sungai Siem Reap yang di dasarnya dipenuhi dengan ukiran Lingga - simbol phallus yang sangat umum di Kamboja. Perkiraannya, ukiran-ukiran itu dibuat antara 1100-1300 untuk melambangkan kesuburan. Kini sungai itu menjadi tempat sempurna untuk menikmati keindahan tropis Siem Reap.


5.Tonle Sap


Siem Reap tidak hanya memiliki satu situs terkenal di dunia arkeologi, tapi juga punya salah satu danau terbesar dan paling berwarna di Asia Tenggara. UNESCO telah menetapkan Tonle Sap sebagai cagar alam biosfer, cagar alam margasatwa air yang menjadi habitat beberapa burung langka dan menjadi satu-satunya sungai di dunia yang arus airnya berubah dua kali dalam setahun.




6.Seni Kontemporer

Seni rupa di Siem Reap sedang dalam perkembangan, Anda dapat menemukan apa saja dari suvenir murah sampai karya seni mahal. Beberapa tempat yang patut diperhatikan para pecinta seni antara lain: The McDermott Gallery, tempat fotografi kelas dunia akan
Angkor dan wilayah di sekitarnya dipamerkan; The Red Gallery, yang memiliki koleksi seni kontemporer paling beragam dari Kamboja; dan The Asia Craft Center, tempat berbagai macam kerajinan tradisional Kamboja dan Asia Tenggara berada.


7.Arsitektur Kolonial


Siem Reap juga memiliki bangunan-bangunan era kolonial peninggalan Prancis yang kini dialihfungsikan dengan baik. Terletak di persimpangan dan bundaran tenang, bangunan-bangunan itu menjadi hotel, restoran dan galeri terbaik di Siem Reap, seperti Raffles
Grand Hotel D'Angkor, hotel termewah di kota itu yang didirikan pada 1932. Hotel itu pernah disinggahi oleh berbagai tamu VIP, termasuk Raja Norodom Sihanouk, Charlie Chaplin, Sultan Johor dan bahkan Jacqueline Kennedy.

Target Serangan Teroris di Eropa

VIVAnews - Jaringan al-Qaeda disinyalir merencanakan serangan atas target-target tingkat tinggi di Eropa, mulai dari menara Eiffel di Paris, hotel di Berlin, hingga anggota Kerajaan Inggris. Bila tidak segera diantisipasi, ini bakal menjadi serangan paling dahsyat yang dilakukan kelompok teroris itu sejak tragedi 11 September 2001 (9/11) di Amerika Serikat (AS).

Demikian sumber intelijen Barat, yang dikutip stasiun televisi AS, Fox News. Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, informasi itu berdasarkan keterangan seorang pria blasteran Jerman-Pakistan, Ahmed Siddiqui, yang tengah diinterogasi di Pangkalan Udara Bagram, Afghanistan.

Sumber Fox itu juga mengatakan bahwa rencana serangan tersebut mirip dengan pola yang dipakai dalam insiden di Mumbai pada 2008, yaitu menyerbu sejumlah tempat dalam waktu yang hampir bersamaan. Serangan bersenjata di kota yang menjadi pusat perdagangan di India itu menewaskan sedikitnya 173 jiwa dan melukai sekitar 300 orang.

Pada daftar tersebut tercantum beberapa tempat terkenal di Eropa yang menarik banyak pengunjung. Diantaranya adalah ikon Prancis, menara Eiffel, salah satu dari monumen yang paling banyak dikunjungi masyarakat dunia. Selain itu, target sasaran teroris di Prancis adalah Katedral Notre Dame, yang juga banyak dikunjungi pengunjung karena keindahan arsitekturnya.

Dalam daftar juga terdapat beberapa tempat di Berlin, Jerman. Termasuk diantaranya Hotel Adlon, yang terletak dekat dengan Gerbang Brandenburg. Selain itu, stasiun pusat dan menara TV Alexanderplatz di Berlin juga menjadi sasaran teroris, yang disinyalir menjalani latihan suatu kamp al-Qaeda di Pakistan.

Saat ini tempat-tempat tersebut telah mendapat pengawasan yang ketat dari petugas keamanan. Pengamanan terhadap para anggota keluarga kerajaan Inggris juga telah ditingkatkan, karena mereka masuk dalam daftar.

Menurut intelijen tersebut, jika laporan itu benar, ini akan menjadi serangan teroris terdahsyat sejak 11 September 2001. “Ini jelas dan rencananya juga jelas. Kejelasan rencana ini sangat menakutkan,” ujarnya seperti dilansir dari laman Fox News.

Menurut sumber intelijen itu, akan ada koordinasi antarteroris yang akan melakukan serangan ke setidaknya tiga negara di Eropa Barat, namun waktu penyerangan belum terungkap. “Tujuan penyerangan ini adalah untuk membunuh sebanyak-banyaknya seperti di Mumbai,” ujarnya.
• VIVAnews